Jumat, 29 Mei 2015

Kerinduan sosok pemimpin islami

Ditengah kemelut yang menimpa umat islam dari seluruh penjuru dunia, saya menyampaikan selaksa salam kerinduan bagi kalian wahai mujahid. palestina sebagai kota suci ketiga setelah mekkah dan madinah di bombardir oleh zionis israel laknatullah, suriah yang terkenal dengan ulama ulamanya dibantai oleh syiah laknatullah. yaman sebagai negara para habaib tak lepas dari teror tangan tangan syetan syiah. Kemudian, sampailah kepada negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar sedunia, yang kini dipimpin oleh orang yang seolah memojokkan islam. berbagai problematika kini menghampiri umat islam khususnya di indonesia. mulai dari pelarangan acara doa bersama disekolah, penghapusan kolom agama di ktp, pemblokiran situs situs islam, pelegalan prostitusi, pembacaan alquran dengan langgam jawa, isu teroris, penyerangan syiah terhadap umat islam bahkan sampai pembakaran mesjid. mungkin ini hanyalah sebagian problema yang menghampiri umat dari sekian juta problema yang ada.
Lalu, mengapakah kita masih bersikap ego bahkan terkesan individualis. Kapankah tangan tangan kita akan saling bergandengan menopang satu sama lain? Tidakkah kita menyadari, bahwa kini musuh islam telah bersatu menggerogoti kita dari akar hingga ke pucuk. Apa yang menyibukkan kita, sehingga tidak menyadari hal ini?. Sibukkah kita dengan perbedaan solat kita, perbedaan amal amal ibadah kita. Bahkan, hanya karena perbedaan organisasi yang kita ikuti, kita sampai mengkafirkan satu sama lain, Naudzubillah.



Sekarang umat ini rindu akan persatuan, rindu akan sosok pemimpin yang meneakkan syariah rindu pemimpin yang malu jauh dari alqur’an. Alhamdulillah dibrunei allah kirimkan pemimpin yang baik, sudi dipimpin raja yang peduli terhadap kesejahteraan umat, dan turki dipimpin oleh presiden yang tak pernah tinggal sholat subuh berjamaah. Disetiap masalah, allah selalu kirimkan angin segar nan menyejukkan. Setelah masalah yang menimpa umat islam indonesia, insya allah, allah kirimkan angin segar buat dahaga kita akan sosok pemimpin hebat, beriman, dan peduli rakyat. Kita hanya butuh bersatu, berusaha, dan kembali kepada alqur’an dan hadits sebagai pegangan hidup ini.

0 komentar:

Posting Komentar